Kamis, 06 Agustus 2015

Hidup Cerdas “WATERING” Dengan Air Limbah

Hidup Cerdas “WATERING” Dengan Air Limbah



Di tulisan sederhana yang saya buat ini, mari kita belajar bersama dan menggunakan sedikit waktu luang kita untuk berbagi dan memberi kontribusi kepada alam dan lingkungan. Hidup cerdas dan bijak dalam memanfaatkan dan menghemat air khususnya air limbah rumah tangga.




 

Di sebagian wilayah tropis seperti  Indonesia  memiliki curah hujan cukup tinggi dan memiliki banyak kawasan perairan, rasanya tidak mungkin  akan bermasalah dengan pasokan air bersih. Namun fakta berbeda, hal ini berdasarkan data dari United Nations, tahun 2025 nanti, Indonesia terancam mengalami kelangkaan air. Untuk tahun 2015 ini saja dimana musim kemarau masih setengah perjalanan, kita sudah dihadapkan dengan kurangnya pasokan air, baik untuk memenuhi tanaman pertanian maupun kebutuhan rumah tangga.

Keberadaan air bersih yang semakin menurun dari segi jumlahnya di berbagai wilyah menyebabkan terbukanya kemungkinan untuk pemakaian sumber air alternatif selain sumber air baku yang selama ini dipakai. Diantaranya dengan memanfaatkan air limbah rumah tangga dan air hujan.

Mengenai air limbah, orang akan langsung berfikir bahwa air limbah adalah satu hal yang kotor dan jijik, sehingga kebanyakan orang akan langsung menghindarinya.Tetapi tidak dapat dipungkiri, bahwa kita sendirilah sebagai salah satu faktor yang menghadirkan air limbah di lingkungan kita. Sebagai contoh adalah air limbah rumah tangga yang ada di lingkungan terdekat kita. Air limbah rumah tangga yang berasal dari hasil kegiatan manusia, sebagai contoh air limbah hasil mandi cuci dan lainya.

Air limbah dari mandi dan cuci yang mengandung unsur deterjen maupun bahan kimia lainya sayogyanya kita salurkan ke bak penampungan khusus, atau kita buat lubang galian, biarkan dipenampungan agar kandungan bahan bahan kimia tersebut ternetralisasi oleh tanah, bila perlu dipinggir lubang penampungan kita beri sejenis tanaman yang mampu menetralkan kandungan bahan kimia rumah tangga, misalnya

tanaman Irish pseuadacocus, Spathiphylun sp, Philodendron sp, dipermuakaan air kita beri .enceng gondok ,apu apu ataupun teratai disamping mampu menetralkan air juga untuk menambah unsur estitika kolam penampungan air limbah tersebut.

Kita tidak akan memperjanglebar cara pengolahan limbah air / constructed wetland (CW)  tapi kita akan fokus pada pemanfaatan limbah tersebut lebih – lebih dimusim kemarau .

Air limbah yang kita manfaatkan disini kita bagi dalam beberapa kelompok yaitu :

1.      Air limbah yang langsung bisa digunakan,misalnya bekas air wudhu

Air ini bisa langsung kita gunakan untuk menyiram tanaman hias, kebun sayur ataupun tanaman lainya



2.      Air cucian beras ( leri) telah diketahui oleh berbagai penelitian , bahwa ia memiliki kandungan nutrisi yang sangat-sangat melimpah . cocok untuk menyiram dan sebagai pupuk organik cair bagi tanaman


3.      Air limbah yang melalui proses alamiah ternetral ataupun melalui proses constructed wetland (CW) 

Air ini bisa digunakan untuk menyiram berbagai tanaman keras atau tanaman peneduh disekitar lingkungan tempat tinggal kita utamanya dimusim kemarau agar suasana hijau tetap terjaga.





Berikut adalah kiat dan cara hemat  “watering” tanaman (pada musim kemarau) :

1.      menyiram tanaman 1 kali / 24 jam

usahakan menyiram tanaman pada malam hari,

2.      untuk tanaman tertentu gunakan botol2 air mineral, bisa diberi lubang layaknya infus atau lewat tutup atas yang diberi kain flanel

3.      manfaatkan air bekas wudhu untuk penyiraman

4.      usahakan menyiram dengan cara diguyur atau spray manual

5.      usahakan tanaman hias atau sayur sayuran ditaruh ditempat teduh agar tidak terpapar sinar matahari secara langsung.



Contoh gambar tanaman air yg digunakan untuk netralisasi kandungan limbah ringan pada air limbah rumah tangga




 



Kami berharap ada kepedulian terhadap penghematan air , mulailah dari individu kita dan keluarga karena  pengelolahan limbah sejak dini merupakan tindakan yang  baik untuk masa depan. Marilah kita bersama-sama wujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan hijau dengan memanfaatkan air limbah rumah tangga seperti di atas.

Rabu, 11 Februari 2015

CARA PEMBUATAN MEDIA TANAM VERTIKULTUR PARALON


 CARA PEMBUATAN MEDIA TANAM VERTIKULTUR PARALON



Selaras dengan keterbatasan  lahan dan iklim yang cenderung panas saat ini, memaksa kita untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan tanaman agar selalu dapat menghasilakan produk yang tetap berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

Beranjak dari pemikiran tersebut mulai dikembangkan produk produk pertanian unggulan, misalnya bibit tanaman dengan kultur jaringan. Tapi dalam pelaksanaan dilapangan para petani masih dihadapkan berbagai kendala, sempitnya lahan, perubahan iklim global,permodalan, dan  lainya. Vertikultur adalah salah satu solusinya

Vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat

Untuk saat ini yang kita bahas adalah cara pembuatan Media Tanam Vertikultur Paralon .
Cara dan langkah langkah pembuatan
           
-          Sediakan Paralon ukuran 4 dim. 
-          Potong paralon menjadi 3 potong.( Dihasilkan ukuran per potong 1,30 / 1,35 mm), biasanya satu potong Paralon berisi 14 – 16 lubang
 


                                                            Gb. Potogan paralon

               -     Berilah lubang-lubang pada ke empat sisi paralon secara semetris pada dua sisi demikikan                           sebaliknya dan diameter lubang sesuaikan (biasa kami mengunakan mata bor plastik 1,5-2 cm )                       jarak antar lubang  15 cm vertikal
.
 
                                                                  
                                                           Gb. Paralon setelah dilubangi 

-          Panasi bagian yg dilubangi, tekan dengan pipa besi atau kayu ( ukuran lebih besar dari lubang bor yg tersedia ), ungkit arah vertical ,setelah sesuai bentuk yang diinginkan beri air secukupnya ,agar bentukan tidak kembali ke awal.
-          Berilah tutup pada sisi bawah atau bias langsung diberi penguat kaleng dan di cor
-          Isi Paralon dengan media tanam ..sekam busuk atau kompos sejenisnya, tekan tekan hingga memperoleh kepadatan yang cukup
-          Tuangkan air sampai seluruh media tanam yang ada didalam Paralon benar benar basah
-          Ambil tanaman dari persemain ( usia 2-3 minggu), tanam ke dalam tiap – tiap lubang
-          Selama 1 minggu usahakan tanaman tidak terkena cahaya matahari langsung
-          Siram tiap pagi/sore hari

Beberapa contoh Vertikultur yang sudah berisi tanaman...

                               

                                      
 


 
                                               

                          Gb. Beberapa media Vertikultur yang sudah ditanami 
                                    


Mohon maaf apabila penjelasan kurang bisa dipahami......silahkan mencoba dan yakin kita bisa

Selamat membaca dan semangat berkreasi ……